Tulang : Fungsi Tulang, Jenis Tulang, Pembentukan Tulang, & Persendian

Advertisement


Advertisement
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak, baik gerak berpindah tempat maupun gerak sebagian tubuh. Sebagai contoh berlari dan berjalan merupakan gerak berpindah tempat, sedangkan mengangkat tangan merupakan gerak sebagian anggota tubuh. Gerak manusia melibatkan tulang dan otot sebagai alat gerak.

Tulang

Tubuh manusia dapat berdiri tegak dan kokoh karena disokong oleh rangka. Rangka tersusun atas tulang – tulang yang saling bersambungan.


A. Fungsi Tulang


Tulang memiliki beberapa fungsi. Fungsi tulang antara lain:

  1. Sebagai penyusun rangka yang menopang dan menyokong tubuh.
  2. Memberi bentuk tubuh.
  3. Sebagai alat gerak pasif.
  4. Sebagai tempat melekatnya otot.
  5. Sebagai pelindung organ – orga tubuh yang vital, misalnya jantung  dan paru – paru.
  6. Sebagai tempat penimbunan zat – zat mineral.
  7. Tempat pembentukan sel – sel darah merah, terutama di sumsum merah.


B. Jenis Tulang


Berdasarkan struktur tulang dan matriksnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.

1. Tulang Rawan


Tulang rawan tersusun atas sel – sel tulang rawan (kondrosit) yang menghasilkan matriks berupa kondrin. Kondrin tersusun atas serabut kolagen dan sedikit mengandung zat kapur (kalsium) sehingga tulang rawan bersifat lentur. Sel – sel tulang rawan atau kondrosit dibentuk oleh kondroblas (pembentuk sel – sel tulang rawan).

Jaringan tulang rawan anak – anak lebih banyak mengandung matriks dibandingkan kondroblasnya. Matriks merupakan subtansi antarsel pada jaringan. Adapun jaringan tulang rawan orang dewasa lebih banyak mengandung osteoblas (pembentuk sel – sel tulang) daripada matriksnya. Tulang rawan pada anak – anak terbentuk dari jaringan embrional yang disebut mesenkim. Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan berasal dari jaringan selaput tulang rawan (perikondrium). Perikondrium mengandung kondroblas.

Berdasarkan pembentuknya, tulang rawan dibedakan menjadi tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan elastin.

a. Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin memiliki ciri – ciri matriks berwarna putih kebiru – biruan, mengilat, jernih, dan homogen. Tulang rawan hialin berperan membentuk sebagian besar rangka embrional, memperkuat saluran pernapasan, untuk pergeraan sendi, serta berperan dalam pertumbuhan tulang panjang. Tulang rawan hialin dapat ditemukan pada persendian tulang, pembuluh bronkus, cincin tulang rawan trakea, ujung – ujung tulang rusuk, dan ujung – ujung tulang panjang.

b. Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa berfungsi sebagai penyokong dan proteksi. Tulang rawan fibrosa ini memiliki ciri – ciri matriksnya berwarna gelap dan keruh, tidak memiliki perikondrium, serta mengandung serabut kolagen. Tulang rawan fibrosa dapat ditemukan pada persendian tulang pinggang, cakram antarruas tulang belakang, dan simfisis pubis (tulang kemaluan).

c. Tulang Rawan Elastin
Fungsi tulang rawan elastin adalah untuk memberikan fleksibilitas dan sokongan. Tulang rawan elastin memiliki ciri – ciri matriks interselulernya berwarna keruh kekuning – kuningan dan mengandung serabut elastin. Tulang rawan elastin dapat ditemukan pada daun telinga, epiglotis, pembuluh Eustachius, dan laring. 


2. Tulang Keras (Osteon)


Tulang keras atau sering disebut tulang saja tersusun atas sel – sel tulang (osteosit) yang dibentuk oleh osteoblas (pembentuk sel – sel tulang). Matriks tulang mengandung kolagen dan mineral kalsium karbonat (CaCO3) serta kalsium fosfat (Ca(PO4)2).

Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

a. Tulang Pipa
Tulang pipa berbentuk seperti pipa, yaitu bulat, panjang, dan bagian tengahnya berlubang. Contoh tulang pipa adalah tulang paha, tulang lengan, dan tulang betis. Di dalam tulang pipa terdapat sumsum merah yang berperan sebagai tempat pembentukan sel – sel darah merah. Tulang panjang terdiri atas tiga bagian, yaitu epifisis (di antara epifisis dan diafisis). Bagian cakra epifisis inilah yang akan mengalami pertumbuhan sehingga tulang dapat memanjang.

b. Tulang Pipih
Sesuai dengan namanya, tulang pipih berbentuk pipih atau lempengan. Di dalamnya terdapat sumsum merah. Tulang pipih dapat dapat ditemukan pada tulang panggul, tulang belikat, dan tempurung kepala.

c. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek sehingga sering kali disebut ruas tulang. Contoh tulang pendek yaitu tulang – tulang pergelangan tangan dan kaki serta  tulang – tulang telapak tangan dan kaki.


C. Pembentukan Tulang


Rangka tubuh manusia terbentuk (meskipun masih dalam bentuk kartilago) pada akhir bulan kedua masa kehamilan. Kartilago itu dibentuk oleh mesenkim yang banyak mengandung osteoblas. Sel – sel tulang tersbentuk secara konsentris dari dalam ke luar. Setiap sel tulang melingkari pembuluh darah dan serabut saraf sehingga membentuk sistem Havers. Matriks sel – sel tulang tersusun atas senyawa protein, kalsium, dan fosfor. Adanya kalsium dan fosfor menyebabkan matriks tulang mengalami pengerasan yang dinamakan osifikasi (penulangan).


D. Struktur Rangka Manusia


Tulang – tulang penyusun rangka tubuh manusia ada sekitar 206 buah. Secara garis besar, rangka tubuh manusiaa terusun atas aksial dan tulang apendikular.

1. Tulang Aksial


Tulang aksial merupakan tulang – tulang yang menyusun sumbu utama tubuh manusia, dari ujung kepala sampai ujung tulang ekor. Tulang aksial terbagi menjadi tulang tengkorak dan tulang badan.

a. Tulang Tengkorak
Fungsi tulang tengkorak adalah melindungi otak, mata, telinga dalam, dan membentuk wajah. Tulang tengkorak terbagi menjadi tulang kepala dan tulang wajang.

b. Tulang – tulang Badan
Tulang – tulang badan bersatu membentuk rongga dada, yaitu tempat terdapatnya jantung dan paru – paru. Tulang badan terdiri atas ruas – ruas tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, dan tulang gelang panggul.


2. Tulang Apendikular


Tulang apendikular merupakan tulang – tulang yang menyusun organ gerak, yaitu tangan dan kaki atau tungkai.



E. Persendian (Artikulasi)


Persendian merupakan hubungan antara dua buah tulang atau lebih. Adanya persendian menyebabkan siku dan lutut dapat menekuk serta kepala dapat berputar. Macam persendian yang terdapat pada manusia, antara lain diartrosis, amfiartrosis, dan sinartrosis.

1. Diartrosis


Diartrosis merupakan persendian yang memungkinkan gerakan yang sangat leluasa. Nama lain diartrosis adalah persendian sinovial. Persendian ini menyebabkan bermacam – macam gerakan. Pada persendian ini tulang – tulang bertemu di dalam mangkuk sendi. Di dalam mangkuk sendi terdapat membran sinovial yang mengeluarkan cairan sinovial (minyak sendi) yang mengisi rongga sendi. Cairan sinovial berfungsi melumasi persendian,memberi makan sel – sel di daerah persendian, dan meredam kejutan. Cairan sinovial dihasilkan oleh sel – sel di dalam membran sinovial. Di persendian, terdapat jaringan tulang rawan yang melapisi persambungan antartulang. Semua persendian diartrosis memiliki rongga sinovial.

Persendian diartrosis terdiri atas sendi engsel, sendi luncur, sendi putar, sendi pelana, sendi peluru, dan sendi kodiloid.

a. Sendi Engsel
Sendi engsel terdapat pada siku dan lutut. Pada sendi ini, ujung suatu tulang yang berbentuk cembung masuk ke dalam ujung tulang lain yang berbentuk cekung. Sendi ini menghasilkan gerakan berporos satu seperti pada engsel pintu dan jendela.

b. Sendi Luncur
Sendi luncur merupakan hubungan antartulang yang berujung rata, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan (karpal) dan tulang telapak tangan (metakrpal). Sendi ini menghasilkan gerakan menggeser yang kaku dan tidak  berporos, contohnya gerakan maju – mundur.

c. Sendi Putar
Pada sendi putar, ujung tulang yang satu melingkari (membentuk cincin) ujung tulang lainnya. Sendi putar terdapat pada hubungan antara tulang atlas dan tulang aksis yang menyebabkan tulang daat berputar dan menggeleng.

d. Sendi Pelana
Pada sendi ini, ujung tulang yang satu berbentuk pelana dan ujng tulang yang lain masuk ke dalamnya. Contohnya, ujung telapak tangan (metakarpal) merupakan pelana bagi ujung tulang jari tangan (falanges). Gerakan yang dihasilkan berporos dua dan terbatas.

e. Sendi Peluru
Sendi peluru memiliki ciri ujung tulang yang satu berbentuk bonggol masuk ke ujung tulang lain yang berbentuk mangkuk. Sendi ini menyebabkan gerakan berporos tiga yang sangat bebas. Sendi peluru menghubungkan tulang lengan atas (humerus) dengan tulang belikat (skapula) serta tulang paha (femur) dengan tulang panggul (pelvis).

f. Sendi Kondiloid
Ciri sendi kondiloid adalah ujung tulang yang satu berbentuk oval masuk ke dalam ujung tulang lainnya yang berlekuk berbentuk elips. Gerakan yang dihasilkan berporos dua, misalnya gerakan ke kiri ke kanan, maju – mundur, dan depan – belakang. Sendi kondiloid terdapat pada hubungan antaratulang pergelangan tangan (karpal) dengan tulang pengumpil ( radius) dan tulang hasta (ulna).


2. Amfiartrosis 


Amfiartrosis merupakan hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Macam persendian amfiartrosis, yaitu simfisis dan sindesmosis.

a. Simfisis
Disebut simfisis apabila hubungan antartulang dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih, misalnya sendi pada ruas – ruas tulang belakang dan pada simfisis pubis (tulang kemaluan).

b. Sindesmosis
disebut sindesmosis apabila hubungan antaratulang dihubungkan oleh jarigan ikat serabut dan ligemen, misalnya sendi antara tulang betis dan tulang kering.

c. Sinartrosis
Sinartrosis merupakan hubungan antartulang yang dihubungkan oleh jaringan ikat yang mengalami osifikasi sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan. Macam persendian jenis ini, yaitu sinkondrosis dan sinfibrosis.

  1. Sinkondrosis; Pada sinkondrosis, kedua ujung tulang dihubungkan oleh kartilago hialin, misalnya hubungan antara tulang rusuk dan ruas – ruas tulang belakang.
  2. Sinfibrosis; Pada sinfibrosis, kedua ujung tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat, misalnya hubungan antartulang tengkorak yang disebut sutura.


Sumber:
Henny, Riandari.(2009).Theory and Application of Biology for Grade XI of Senior High School and Islamic Senior High School. Evvo Bilingual: Solo.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tulang : Fungsi Tulang, Jenis Tulang, Pembentukan Tulang, & Persendian"

Posting Komentar