Jaringan Pada Tumbuhan: Jaringan Meristem & Jaringan Permanen
Sebelumnya telah dibahas mengenai struktur dan fungsi sel. Pada organisme bersel banyak sel-sel akan berdiferensiasi dan berkelompok menurut bentuk, struktur dan fungsinya sehingga menghasilkan jaringan yang memiliki struktur dan fungsi yang spesifik. Nah pada ini akan mempelajari struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan, serta bagaimana jaringan dapat menjadi bagian kesatuan tumbuhan.
Kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Jaringan pada tumbuhan menyusun organ-organ pada tumbuhan seperti akar, batang, dan daun yang pada jenis tumbuhan tertentu dapat dimanfaatkan oleh manusia. Diantara manfaatnya misalnya pada batang bambu yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Berbagai manfaat tersebut adalah salah satu karunia dari Tuhan yang juga perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Selama tumbuhan masih mampu untuk bertahan hidup, tumbuhan dapat tumbuh tidak terbatas, karena tumbuhan memiliki jaringan embrionik yang selalu aktif membelah menghasilkan sel-sel baru. Jaringan embrionik ini disebut jaringan meristem.
1. Jaringan Meristem
Pada tahap awal perkembangannya, sel tumbuhan mengadakan pembelahan. Tahap selanjutnya, pembelahan sel menjadi terbatas pada bagian tertentu. Bagian tersebut memiliki sifat embrionik, yaitu memiliki kemampuan untuk membelah. Jaringan embrionik ini disebut jaringan meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel berukuran kecil dengan sitoplasma yang rapat dan nukleus yang berukuran besar. Pada hewan, jaringan meristem identik dengan “stem cells” atau sel induk embrional. Ciri khas jaringan meristem ialah aktif membelah. Jadi, jaringan meristem terus-menerus mengalami pembaruan melalui pembelahan sel-selnya.
Berikut akan diuraikan mengenai macam-macam jaringan meristem. Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan atas meristem apikal, meristem lateral, dan mristem interkalar.
a. Meristem Apikal
Meristem apikal adalah meristem yang terletak di titik tumbuh ujung organ tumbuhan yang menunjang pertambahan ke atas dan ke bawah. Contohnya di ujung akar yang dikenal sebagai koleoriza dan di ujung batang yang dikenal sebagai koleoptil. Tudung akar (root cap) merupakan lapisan sel yang melindungi ujung akar. Di belakang tudung akar terdapat meristem apikal akar sebagai area pembelahan sel. Meristem apikal yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan primer tumbuhan. Meristem apikal dikenal juga sebagai meristem primer.
b. Meristem Lateral
Meristem Lateral adalah meristem yang letaknya di tepi atau pinggir. Fungsinya menunjang pertambahan dengan arah melebar. Meristem lateral dikenal juga sebagai meristem sekunder. Kambium termasuk meristem lateral yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan. Kambium terbagi atas kambium vaskuler dan kambium gabus.
Kambiun vaskuler merupakan kambium yang terdapat di dalam ikatan pembuluh yang memisahkan xilem dan floem. Kambium vaskuler akan membelah kedua arah, ke arah dalam tumbuh menjadi xilem sekunder dan ke arah keluar menjadi floem sekunder. Adapun kambium gabus atau dikenal juga sebagai felogen (gabus) yang tersusun atas bahan suberin yang impermeabel (tidak dapat ditembus zat). Kambium gabus ke arah dalam membentuk parenkim gabus yang berasal dari sel-sel hidup (feloderm), sedangkan ke arah luar membentuk sel gabus (felem) yang terdiri atas sel-sel mati. Fungsi kambium sel gabus (felem) adalah untuk melindungi jaringan yang ada di bawahnya dari kerusakan mekanik sel dan mencegah penguapan air.
c. Meristem Interkalar
Meristem interkalar, yaitu meristem yang terdapat pada ruas batang. Meristem ini berperan dalam menambah panjang ruas batang. Meristem interkalar ditemukan pada batang paku ekor kuda, dan tanaman monokotil (bambu dan jagung).
2. Jaringan Permanen
Jaringan meristem yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi akan membentuk jaringan dewasa (permanen). Jaringan dewasa pada tumbuhan terbagi atas empat macam, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut.
a. Jaringan Epidermis
Kata epidermis berasa dari bahasa Yunani, yaitu “epi” yang berarti atas dan “derma” yang berarti kulit. Berdasarkan arti kata tersebut, dapat diketahui bahwa epidermis terdapat di bagian atas atau tepi pada bagian primer tubuh tumbuhan.
Bentuk sel epidermis menyerupai balok yang agak bundar dengan satu lapisan sel. Sel-selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang di antara sel-selnya. Pada umumnya, sel epidermis tidak berklorofil, kecuali pada daun paku dan stomata.
Sel epidermis pada daun mensekresi zat lilin yang disebut kutin. Kutin akan membentuk lapisan kutikula di bagian luar dinding sel sehingga epidermis menjadi impermeabel. Hal ini berguna untuk melindungi tumbuhan dari penguapan air yang berlebihan.
Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung dan berperan dalam penyerapan zat, misalnya pada akar yang muda. Selain itu, epidermis berfungsi juga dalam proses transportasi atau pertukaran zat.
Jaringan epidermis dapat mengalami perubahan bentuk (bermodifikasi) menjadi stomata (mulut daun), trikoma (rambut), bulu akar, serat pada kapas, dan lentisel pada batang yang bergabus.
b. Jaringan Parenkim
Parenkim berasal dari bahasa Yunani, yaitu “para” yang berarti samping dan “en-chein” yang berarti ruang. Pengertian dasar parenkim, yaitu berupa substansi cair yang mengisi bagian samping dari jaringan lain sehingga menjadi lebih padu. Oleh karena itu, parenkim dikenal sebagai jaringan dasar. Pada jaringan parenkim terjadi berbagai aktivitas penting tumbuhan, seperti fotosintesis, asimilasi, respirasi, penimbunan, sekresi, dan ekskresi.
Bentuk sel parenkim bervariasi dan berlapis banyak. Letak antarselnya renggang sehingga terdapat ruang antarsel. Ada ciri khas yang dimiliki jaringan parenkim, yaitu ada yang berklorofil, misalnya klorenkim yang terdapat pada parenkim kulit batang yang masih muda atau mesofil daun. Adapun yang masih bersifat meristematis, misalnya kambium yang terletak di batang.
Berbagai bentuk variasi atau modifikasi dari jaringan parenkim adalah jaringan mesofil, korteks, endodermis, dan perisikel. Mesofil adalah parenkim berkloroplas yang berperan dalam fotosintesis. Mesofil disebut juga klorenkim, terdiri atas parenkim palisade dan parenkim spons pada daun.
Berdasarkan fungsinya, maka jaringan parenkim dapat dikelompokkan menjadi tujuh macam yaitu :
- Parenkim asimilasi (untuk fotosintesis) yaitu mesofil berupa parenkim palisade dan parenkim spon
- Parenkim udara (untuk menyimpan udara) atau aerenkim di antaranya ditemukan pada eceng gondok
- Parenkim penyimpan cadangan makanan (untuk menyimpan cadangan makanan) atau penimbu pada umbi-umbian, rhizoma, pada empulur batang atau pada biji
- Parenkim air (untuk menyimpan air) pada tanaman xerofit, seperti lidah buaya dan kaktus
- Parenkim pengangkut (untuk mengangkut air dan unsur hara), terdapat disekitar xilem dan floem
- Parenkim yang mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis
- Parenkim luka (memiliki kemampuan regenerasi dengan cara membelah diri) identik dengan kambium gabus/felogen
Jaringan parenkim merupakan jaringan yang memiliki peran penting dalam berbagai proses yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan. Fungsi jaringan parenkim yang utama adalah sebagai dasar pembentuk jaringan lain.
Selain sebagai jaringan dasar yang membentuk jaringan lain, jaringan parenkim juga berfungsi sebagai tempat penimbunan cadangan makanan berupa butir-butir zat tepung, minyak, air, dan garam mineral, sebagai sel sekresi, tempat penyimpanan air, dan sebagai tempat untuk mensintesis makanan bagi tumbuhan.
Tidak seperti hewan, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan banyak di pengaruhi oleh lingkungan. Tumbuhan menggunakan sinyal dari lingkungan seperti cahaya dan gravitasi untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk menghindari dari kerusakan dan kekurangan makanan, tumbuhan memiliki kemampuan beradaptasi dengan berkembang sesuai lingkungan.
Banyak lagi hasil diferensiasi jaringan parenkim, cari tahu diferensiasi jaringan parenkim yang lain dengan mencari informasi dari berbagai sumber. Secara mandiri, temukan modifikasi dari jaringan parenkim dan fungsinya dari beberapa sumber di perpustakaan seperti buku, jurnal, dan artikel. Tuliskan data yang Anda temukan dan susun dalam sebuah tabel.
c. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memperkuat tubuh tumbuhan. Jaringan penyokong meliputi jaringan sklerenkim dan jaringan kolenkim.
1. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim berasal dari bahasa Yunani “sclero” yang berati keras. Jaringan sklerenkim memiliki bentuk sel yang bermacam-macam. Sklerenkim mengalami penebalan dinding sel dari zat kayu atau lignin yang dapat memperkuat tubuh tumbuhan. Sklerenkim merupakan sel mati yang tidak mengalami lignifikasi. Sklerenkim mempunyai dinding sekunder.
Berdasarkan bentuk sel penyusunnya, sklerenkim dibedakan menjadi serat (serabut), dan sklereid (sel batu). Serabut adalah sel-sel sklerenkim yang seratnya panjang dan sering ditemukan berkelompok pada kayu, batang, dan tulang daun. Sklereid adalah sel-sel sklerenkim yang seratnya pendek, bentuknya relatif bulat dengan dinding sel yanng tebal
2. Jaringan Kolenkim
Kolenkim merupakan sel hidup dengan protoplasma yang aktif. Jaringan ini dindingnya mengalami penebalan dinding dari selulosa. Bentuk selnya bulat memanjang. Biasanya, kolenkim terdapat di dasar epidermis dan kadang-kadang terpisah dari epidermis oleh parenkim. Kolenkim terdapat pada tumbuhan yang lunak.
Jaringan kolenkim berfungsi untuk menyokong jaringan pada organ tubuh yang masih muda dan tua. Selain itu, fungsi lain yang lebih khusus adalah menyokong jaringan pada tangkai daun.
d. Jaringan Pengangkut
Berbagai zat yang diperlukan tumbuhan diangkut oleh jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut dan menghantarkan air dan garam mineral ke jaringan lainnya. Sementara itu, pengangkutan hasil fotosintesis dilakukan oleh floem.
1. Xilem
Kata xilem berasal dari bahasa Yunani yang berarti kayu yang letaknya di bagian dalam. Xilem pertama kali terbentuk dari pertumbuhan dan diferensiasi jaringan meristem pada ujung batang. Xilem yang demikian disebut dengan xilem primer. Adapun xilem yang terbentuk karena pertumbuhan kambium, disebut xilem sekunder.
Xilem disusun oleh beberapa macam sel, seperti trakeid, elemen pembuluh, parenkim xilem, serabut xilem dan (pits).
2. Floem
Floem merupakan jaringan yang letaknya di bagian tepi atau luar organ batang dan akar. Fungsinya sebagai pembawa hasil fotosintesis pada jaringan pengangkut. Floem disusun oleh beberapa macam sel seperti elemen tapis, sel pingiring, serat floem, dan parenkim floem. Seperti xilem, jaringan floem terbagi atas floem primer dan floem sekunder
Ikatan atau persatuan antara floem dan xilem membentuk suatu ikatan pembuluh angkut atau dikenal juga sebagai fasis. Fasis terdiri atas beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
a. Tipe Konsentris, yaitu letak xilem dan floem yang memusat. Tipe konsentris terbagi atas:
- Amfivasal, yaitu letak xilem yang mengelilingi floem
- Amfikribal, yaitu letak floem yang mengelilingi xylem
b. Tipe Kolateral, yaitu letak floem dan xilem yang berdampingan.Tipe kolaretar terbagi atas:
- Kolateral terbuka, yaitu antara xilem dan floem terdapat kambium, seperti pada tanaman dikotil
- Kolateral tertutup, yaitu antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, seperti pada tanaman monokotil.
c. Tipe bikolateral, yaitu letak xilem diapit oleh floem di sebelah luar dan dalam.
d. Tipe radial, yaitu letak xilem dan floem berselang-seling, sedangkan di sebelah luarnya tidak membentuk ikatan.
e. Jaringan Gabus
Sel-sel gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen. Felogen adalah kambium yang terletak di bawah epidermis pada batang dan akar tua. Felogen yanng membekah ke arah luar akan membentu jaringan gabus sehingga menutupi epidermis. Jaringan tersebut dinamakan felem.
Felogen yang membelah ke arah dalam akan membentuk jaringan yang dinamakan feloderm (parenkim gabus). Kesatuan struktur yang terdiri atas epidermis, felem, felogen, dan feloderm dinamakan periderm.
Lapisan gabus memiliki pori-pori seperti spons dan menjadi jaringan mati pada saat dewasa. Jaringan gabus berfungsi mellindungi jaringan lain yang berada di bawahnya dari kerusakan mekanik, kebakaran, serangan serangga dan jamur, temperatur ekstrim, dan kehilangan air.
Sumber:
Yusa dan Maniam, MBS.(2014). Advanced Learning Biology 2A for Grade XI Senior High School Mathematics and Natural Sciences Programme. Facil, Grafindo Media Pratama: Bandung.
0 Response to "Jaringan Pada Tumbuhan: Jaringan Meristem & Jaringan Permanen"
Posting Komentar