Garam – Garam Mineral

Advertisement


Advertisement
Garam – garam Mineral diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit, dalam bentuk ion atau dalam senyawa elektrolit maupun nonelektrolit. Karena sifatnya yang mudah larut, garam mineral tidak mengalami proses pencernaan di dalam tubuh, tetapi langsung diserap oleh jonjot usus. Terdapat kurang lebih 14 unsur garam mineral yang diperlukan tubuh. Namun dalam uraian berikut, akan dibahas beberapa unsur saja.
Garam Mineral


1. Kalsium (Ca)

Kalsium berfungsi dalam proses pembekuan darah, bersama fosfor membentuk matriks tulang dan gigi, memengaruhi penerimaan rangsang pada otot saraf, seta penting dalam kontraksi dan pelemasan otot – otot, misalnya otot jantung dan otot rangka.

Kalsium banyak terdapat pada susu, sayuran, udang, kuning telur, mentega, kacang – kacangan dan keju. Kekurangan ion kalsium dalam darah akan menyebabkan darah sukar membeku jika terjadi luka terganggunya proses metabolisme, kekejangan pada otot, terganggunya pertumbuhan tulang (rakitis), dan kerusakan gigi.


2. Fosfor (P)

Fosfor dalam darah mempunyai kadar tertentu yang diatur oleh kelenjar endokrin. Bahan makanan yang mengandung fosfor di antaranya adalah susu, daging, ikan, kacang – kacangan dan padi – padian, telur, serta sayuran hijau.

Di dalam tubuh, fosfor berfungsi sebagai bahan pembentuk tulang dan gigi, pembawa energi pada proses oksidasi dalam bentuk ATP dan ADP. Kekurangan fosfor akan menyebabkan rakitis, kerusakan pada gigi, dan terjadinnya kekejangan otot.


3. Besi (Fe)

Zat besi terdapat dalam daging, telur, hati, keju, dan sayuran hijau. Zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin yang berkaitan dengan oksigen. Selain itu, zat besi merupakan komponen dalam enzim sitokrom yang penting dalam pernapasan. Kekurangan zat besi akan menimbulkan anemia (kekurangan darah) dan terganggunya metabolisme.


4. Klor (Cl)

Klor diperoleh dari dapur, ikan, dan bahan makanan yang berasal dari laut. Fungsi klor sama dengan natrium, yaitu menjaga tekanan osmotik dan kadar air dalam tubuh, membentuk HCl pada lambung, dan memelihara keseimbangan elektrolit. Kekurangan klor pada tubuh akan mengakibatkan terganggunya proses pencernaan makanan.


5. Kalium (K)

Hampir semua jenis makanan mengandung kalium, khususnya bahan makanan yang mengandung protein, seperti kacang – kacangan, daging, dan sayur – sayuran. Kalium sangat penting untuk pertumbuhan, mengatur tekanan osmotik dan kenetralan cairan tubuh, kontraksi otot, serta transmisi impuls pada sel saraf. Kekurangan kalium akan menyebabkan gangguan pada jantung.


6. Natrium (Na)

Natrium diperlukan untuk memelihara keseimbangan asam basa, mengatur tekanan osmotik pada tubuh, serta berperan dalam pengerutan otot jantung. Natrium diperoleh dari garam dapur (NaCl), ikan, dan bahan makanan yang berasal dari laut. Kekurangan natrium akan mengakibatkan menurunnya tekanan osmotik darah dan meningkatnya suhu tubuh.


7. Iodium (I)

Iodium terdapat pada bahan makanan yang berasal dari laut dan tumbuhan yang hidup dekat pantai. Di beberapa daerah pedalaman masih banyak penduduk yang kekurangan iodium. Untuk mengatasinya, pemerintah menyediakan garam dapur yang dibubuhi iodium atau gula – gula yang ditambah Kalium Iodida (KI).

Iodium dalam tubuh sangat penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon ini berperan dalam mengatur keseimbangan metabolisme. Seseorang yang kekurangan iodium akan menderita penyakit gondok. Kekurangan iodium pada bayi akan menghambat proses pertumbuhan.


8. Magnesium (Mg)

Magnesium berperan sebagai aktivator pembentukan sel darah merah serta ikut berperan dalam pembentukan tulang. Magnesium banyak terdapat dalam sayuran hijau, hati, dan telur. Kekurangan magnesium akan mengganggu pembentukan tulang. Selain itu, dapat menyebabkan penyakit anemia.


9. Belerang (S)

Belerang banyak terdapat pada makanan yang mengandung protein. Belerang diperlukan oleh semua jaringan untuk membentuk protein dan keratin (rambut). Kekurangan belerangakan mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.


10. Tembaga (Cu)

Di dalam metabolisme, tembaga diperlukan untuk pembentukan enzim tertentu atau dalam pembentukan hemoglobin. Sumber makanan yang mengandung tembaga di antaranya hati, daging, kacang – kacangan, sayur – sayuran, dan padi – padian.


Sumber:
Yusa dan Maniam, MBS.(2014). Advanced Learning Biology 2B for Grade XI Senior High School Mathematics and Natural Sciences Programme. Facil, Grafindo Media Pratama: Bandung.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Garam – Garam Mineral"

Posting Komentar