Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Rhazes) - 313 - 930
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau
dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains
Iran. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai
salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Dia hidup antara tahun 864 – 930. Ia
lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan
kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di
Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah
sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad.
A. Biografi
Ar-Razi lahir pada tanggal 28 Agustus 865
Hijirah dan meninggal pada tanggal 9 Oktober 925 Hijriah. Nama Razi-nya berasal
dari nama kota Rayy. Kota tersebut terletak di lembah selatan jajaran Dataran
Tinggi Alborz yang berada di dekat Teheran, Iran. Di kota ini juga, Ibnu Sina
menyelesaikan hampir seluruh karyanya.
Saat masih kecil, ar-Razi tertarik untuk
menjadi penyanyi atau musisi tapi dia kemudian lebih tertarik pada bidang
alkemi. Pada umurnya yang ke-30, ar-Razi memutuskan untuk berhenti menekuni
bidang alkemi dikarenakan berbagai eksperimen yang menyebabkan matanya menjadi
cacat. Kemudian dia mencari dokter yang bisa menyembuhkan matanya, dan dari
sinilah ar-Razi mulai mempelajari ilmu kedokteran.
Dia belajar ilmu kedokteran dari Ali ibnu
Sahal at-Tabari, seorang dokter dan filsuf yang lahir di Merv. Dahulu, gurunya
merupakan seorang Yahudi yang kemudian berpindah agama menjadi Islam setelah
mengambil sumpah untuk menjadi pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah
Abbasiyah, al-Mu’tashim.
Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal
sebagai seorang dokter disana. Kemudian dia menjadi kepala Rumah Sakit di Rayy
pada masa kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa Samania. Ar-Razi juga menulis
at-Tibb al-Mansur yang khusus dipersembahkan untuk Mansur ibnu Ishaq. Beberapa
tahun kemudian, ar-Razi pindah ke Baghdad pada masa kekuasaan al-Muktafi dan
menjadi kepala sebuah rumah sakit di Baghdad.
Setelah kematian Khalifan al-Muktafi pada
tahun 907 Masehi, ar-Razi memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya di
Rayy, dimana dia mengumpulkan murid-muridnya. Dalam buku Ibnu Nadim yang
berjudul Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena dia memiliki banyak
murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yang baik dan tidak membebani
biaya pada pasiennya saat berobat kepadanya.
B. Kontribusi dalam Bidang Kedokteran
Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit
di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar
penyakit cacar: “Cacar terjadi ketika darah ‘mendidih’ dan terinfeksi, dimana
kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang
kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang makin
banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar
diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada wine. Penyakit ini dapat terjadi
tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara terbaik untuk
menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini, karena
kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi.”
Diagnosa ini kemudian dipuji oleh
Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: “Pernyataan pertama yang paling
akurat dan tepercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya dokter Persia
pada abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi
penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah
wabah tersebut.”
Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah
(Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas tentang cacar dan campak
sebagai dua wabah yang berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke
dalam Latin dan bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan
kepatuhan pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara
berpikir ar-Razi dalam buku ini.
Berikut ini adalah penjelasan lanjutan
ar-Razi: “Kemunculan cacar ditandai oleh demam yang berkelanjutan, rasa sakit
pada punggung, gatal pada hidung dan mimpi yang buruk ketika tidur. Penyakit
menjadi semakin parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal terasa
di semua bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi
perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah satu gejala lainnya
adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada tenggorokan.”
-
Alergi dan demam
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang
menemukan penyakit “alergi asma”, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang
alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya
penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan
ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi
diri.
-
Farmasi
Pada bidang farmasi, ar-Razi juga
berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi
juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.
-
Etika kedokteran
Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam
bidang etika kedokteran. Salah satunya adalah ketika dia mengritik dokter
jalanan palsu dan tukang obat yang berkeliling di kota dan desa untuk menjual
ramuan. Pada saat yang sama dia juga menyatakan bahwa dokter tidak mungkin
mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa menyembuhkan
semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak mungkin. Tapi untuk
meningkatkan mutu seorang dokter, ar-Razi menyarankan para dokter untuk tetap
belajar dan terus mencari informasi baru. Dia juga membuat perbedaan antara
penyakit yang bisa disembuhkan dan yang tidak bisa disembuhkan. Ar-Razi
kemudian menyatakan bahwa seorang dokter tidak bisa disalahkan karena tidak
bisa menyembuhkan penyakit kanker dan kusta yang sangat berat. Sebagai
tambahan, ar-Razi menyatakan bahwa dia merasa kasihan pada dokter yang bekerja
di kerajaan, karena biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi perintah sang
dokter.
Ar-Razi juga mengatakan bahwa tujuan
menjadi dokter adalah untuk berbuat baik, bahkan sekalipun kepada musuh dan
juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
c.
Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran
Berikut ini adalah karya ar-Razi pada
bidang kedokteran yang dituliskan dalam buku: Hidup yang Luhur. Petunjuk
kedokteran untuk masyarakat umum, Keraguan pada Galen dan Penyakit pada anak.
Sember :
Wikipedia
http://biografiektum.blogspot.co.id/2011/12/ar-razi.html
0 Response to "Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Rhazes) - 313 - 930"
Posting Komentar