Spesies Migrasi Paling Jauh

Advertisement


Advertisement

 

Banyak spesies yang melakukan migrasi jarak jauh untuk mencari mencari makanan atau tempat berkembang biak, namun beberapa di antaranya amatlah luar biasa.

Kita semua merasakan bahwa kadang pindah dari satu tempat ke tempat lain, sangat melelahkan. Tapi kita mungkin harus berpikir ulang setelah mengetahui bahwa ada hewan yang harus bermigrasi ribuan kilometer hanya untuk mendapatkan makanan, tempat tinggal atau pasangan.

Perjalanan-perjalanan ini akan membuat Anda berpikir bahwa perjalanan Frodo dan kawan-kawan untuk mencapai Mordor di film The Lord of the Rings, hanyalah 'jalan-jalan singkat sore hari'.
Namun, cukup sulit untuk menentukan hewan mana yang menempuh migrasi terpanjang. Alasannya ada dua.
Pertama, sejumlah binatang melakukan perjalanannya secara bertahap. Sehingga jadi pertanyaan, mana yang lebih mencengangkan, perjalanan 2.000 km yang dilakukan dalam dua tahap atau perjalanan 1.500 km sekali jalan?
Kedua, perjalanan di darat tidak sama dengan perjalanan di laut atau di udara.
Contohnya, hewan air atau unggas, bisa saja terbantu oleh angin yang kuat atau arus deras dalam perjalanannya. Sementara, hewan darat harus benar-benar bertumpu pada dirinya sendiri.
Sehingga untuk menentukan hewan dengan perjalanan paling luar biasa, bisa saja merupakan opini. Namun, inilah calon-calonnya.
Mari kita mulai dari laut.
Paus melakukan perjalanan panjang saat bermigrasi. Awalnya diperkirakan paus abu-abu adalah pemegang rekor, tapi pada tahun 2007 gelar itu direbut oleh paus bungkuk. Berdasarkan penelitian, spesies mamalia ini mengarungi lautan sejauh 8.299 km, dari Kosta Rika ke Antartika. Ini adalah migrasi mamalia paling jauh.
Meskipun begitu, ternyata ada jenis ikan yang bisa melampaui rekor paus tersebut, yaitu ikan hiu putih raksasa. Salah seekor betina, yang diberi nama Nicoe, tercatat berenang 11.100 km, dari Afrika Selatan ke barat Australia, dan dalam jangka sembilan bulan, kembali lagi ke Afrika.
Yang lebih mencengangkan lagi, penyu belimbing (diikuti oleh para peneliti dariNational Oceanic and Atmospheric Administration, AS) melintas laut sejauh 20.500 km, dari tempatnya menetas di Indonesia ke pantai barat Amerika Serikat.
Banyak makhluk hidup di samudera mengikuti pola migrasi musiman, tetapi beberapa melakukan perjalanan jauh tiap hari. Perjalanan ini dilakukan malam hari selagi plankton dan ikan bergerak vertikal dari laut dalam untuk makan di dekat permukaan laut. Tetapi melacak makhluk laut yang kecil itu adalah tantangan besar. Para ilmuwan yang menginvestigasi fenomena ini berharap bunyi bisa membantu mereka memahami pola perjalanan bawah laut ini.
Lalu, bagaimana dengan hewan darat?
Di daratan wildebeest biru (sejenis kerbau Afrika) bermigrasi berulang secara massal sejauh 3.000 km di Afrika Timur.
Cukup memukau, tapi rekor perjalanan terpanjang di daratan versi Guinness Book of World Records, dipegang oleh caribou (sejenis rusa), yang melintas benua Amerika sejauh 4.800 km.
Tapi jelas, perjalanan ini kemudian terhenti ketika daratan bertemu lautan.
Kita perlu melihat hewan bersayap untuk benar-benar mengetahui catatan perjalanan terpanjang yang tak terbatas.
Salah satu migrasi yang memanjakan mata adalah migrasi kupu-kupu raja, yang terbang 4.000 km dari Meksiko ke Kanada, dan kembali pulang ke Mesiko, setiap tahunnya. Serupa, kupu-kupu painted lady bisa terbang sejauh 15.000 km, pulang pergi, dari kawasan gurun di Afrika utara ke Arktik.
Capung globe-skimmer disebut sebagai serangga dengan rute migrasi terpanjang, melebihi 18.000 km, dari India ke Afrika Timur, dan kembali lagi. Namun, karena usia serangga tidak panjang, perjalanan biasanya diselesaikan oleh generasi selanjutnya
Namun, jika kita berbicara tentang perjalanan panjang yang dilakukan hewan secara individu, unggas adalah pemenangnya.
Bahkan burung kecil, seperti kolibri, misalnya, rata-rata terbang sejauh 2.200 km dari pantai timur Amerika ke Amerika tengah. Sama sekali tidak pendek bagi burung yang beratnya hanya 5 gram.
Di sisi lain, albatros adalah hewan terbang terbesar di bumi, yang jarak jelajahnya mencapai 5.500 km dalam satu kali perjalanan.
Kemampuan ini karena kontrol terbangnya yang unik. Albatros yang jarang mengepakkan sayap kala terbang menggunakan lebih sedikit energi dibandingkan burung pengepak, sehingga perjalanan panjang tidak begitu terasa.
Tetapi jika kita lihat burung yang terbang dan sering mengepakkan sayap, godwit adalah juaranya.
"Perjalanan tahunan burung godwit mencapai 30.000 km," jelas biolog Amerika Lee Tibbetts. Perjalanan ini ditempuh dalam tiga kali penerbangan non-stop selama 20 hari."
"Tiga tahap terbang ini dimulai dari Selandia Baru ke Australia timur, dari Australia timur ke Asia, dari Asia ke Alaska, dan dari Alaska kembali ke Selandia Baru, kata Tibbetts. "Yang terjauh adalah saat terbang dari Alaska ke Selandia baru. Jaraknya 11.800 km."
Tibbetts pun mempelajari rute terbang burung godwit.
"Strategi migrasi burung godwit akan berhasil hanya jika tempat perhentiannya menyediakan cukup makan untuk penerbangan berikutnya. Karena itulah banyak yang khawatir akan keberadaan burung ini mengingat lahan rusak semakin meluas di Asia, begitu juga dengan perubahan negatif di daerah rawa-rawa di berbagai penjuru dunia.
"Dari indikasi awal, kami temukan bahwa burung ini tidak cepat beradaptasi. Ini terlihat dari semakin sedikitnya jumlah populasi burung godwit," tutur Tibbetts.
Selain ketesediaan makanan, peneliti menyebut burung ini bisa menjalani rute panjangnya karena bantuan pola pergerakan angin.
Pada 2011, peneliti memasang pelacak di tubuh burung laut tern di Belanda. Ketika mereka mengumpulkan data setahun kemudian, peneliti terkesima mengetahui kemana burung ini pergi menjauhi musim dingin.
Total rata-rata migrasi burung tern mencapai 48.700 km, dari Eropa ke Antartika!
Richard Phillips, yang ikut dalam penelitian ini menyatakan ketersediaan kebutuhan makanan adalah alasan di balik perjalanan panjang burung tern.
"Jawaban singkatnya adalah burung ini terbang karena keuntungan yang didapat melebihi upaya yang dikeluarkan," ungkapnya. Ketika tiba di Eropa, burung ternmemulihkan kondisi tubuh mereka dan bersiap untuk terbang di musim kawin berikutnya.
Namun, ada teka-teki yang belum terjawab. Tidak semua burung tern bermigrasi jarak jauh. Ada yang tetap tinggal di Arktik.
"Kami tidak habis pikir, karena burung tern Belanda bermigrasi sangat jauh ke timur, sementara burung tern Greenland atau Islandia, terbang dengan jarak lebih dekat," kata Phillips.
"Namun, jawabannya adalah dengan terbang lebih jauh, tempat tujuan menyediakan jumlah makanan lebih banyak dengan jumlah pesaing yang lebih sedikit."
Tapi tidak hanya burung tern Belanda yang suka terbang jauh. Pada Juni 2016, peneliti Universitas Newcastle, Inggris, menemukan bahwa ada burung tern yang terbang dari Northumberland di timur laut Inggris ke Antartika. Jaraknya mencapai 96.000 km!
Itu jarak yang sangat panjang untuk bisa pergi ke pantai.

Sumber: BBC




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Spesies Migrasi Paling Jauh"

Posting Komentar