SIKLUS PEMBELAHAN SEL - Malek Azis
Paper
Biologi Sel dan Molekuler
PEMBELAHAN
SEL
Oleh :
Malek
Azis
1408104010002
JURUSAN BIOLOGI
LABORATORIUM
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER
FAKULTAS MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH
KUALA
DARUSSALAM, BANDA
ACEH
MARET, 2016
SIKLUS
SEL
1.
Fasa S (sintesis)
2.
Fasa M (mitosis)
3.
Fasa G (gap)
4.
Interfase
Pada sel prokariota yang
tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi melalui suatu proses yang disebut
pembelahan biner, sedang pada sel eukariota yang
memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua fase fungsional, fase S dan
M, dan fase persiapan, G1 dan G2
- Fasa S (sintesis)
Merupakan
tahap terjadinya replikasi DNA.
Pada umumnya, sel tubuh manusia membutuhkan
waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan tahap ini. Hasil replikasi kromosom yang
telah utuh, segera dipilah bersama dengan dua nuklei masing-masing
guna proses mitosis pada
fase M.
- Fasa M (mitosis)
Interval waktu fase M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana terjadi
pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pada mitosis,
sel membelah dirinya membentuk dua sel anak yang terpisah.
- Fasa G (gap)
Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah
fase sintesis zat yang diperlukan
pada fase berikutnya. Pada sel mamalia,
interval fase G2 sekitar 2 jam, sedangkan interval fase G1 sangat
bervariasi antara 6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fase G1 terlalu
lama, dikatakan berada pada fase G0 atau “quiescent”. Pada fase
ini, sel tetap menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi
melakukan proliferasi secara aktif. Sebuah sel yang berada pada fase G0 dapat
memasuki siklus sel kembali, atau tetap pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis.
Pada
umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0. Sel tersebut
dapat masuk kembali ke fase G1 oleh stimulasi antara lain
berupa: perubahan kepadatan sel, mitogen atau
faktor pertumbuhan, atau asupan nutrisi.
- Interfase
Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain.
Jedah tersebut termasuk fase G1, S, G2.
1.
Pembelahan Sel
Pembelahan Sel (Amitosis, Mitosis dan Meiosis) Proses dan Tujuannya Sel
yang membelah disebut dengan sel induk Hasil dari pembelahan sel induk
dinamakan dengan sel anak Terjadi pada organisme uniseluler (bersel tunggal)
seperti pada : amoeba, parameciu, alga biru dll. Setipa sel membelah menjadi
dua sel anakan Untuk reproduksi (memperbanyak diri).
2.
Pembelahan
Sel Secara Amitosis
Pembelahan amitosis, secara etimologi (secara bahasa) berasal dari
penggabungan kata a dan mitos . Dimana A = tidak dan Mitos = benang, jadi
pembelahan amitosis adalah pembelahan sel secara langsung atau disebut juga
dengan pembelahan sederhana yang didahului dengan pembelahan inti tanpa didahului
pembentukan benang spindel, penampakan kromosom, peleburan membran inti dan
ciri lainnya. Pembelahan secara langsung ini, basanya terjadi pada makhluk
hidup bersel satu (uniseluler) atau pada prokariota misalnya pada Amoeba,
Paramecium, Alga biru dll. Pada pembelahan ini, sel anak mewarisi sifat
induknya sehingga pembelahan amitosis menghasilkan turunan yang sifat sel
anaknya identik dengan sel induknya.
Pada
proses pembelahan amitosis, inti terbelah dahulu menjadi dua bagian, yang mana
inti tersebut langsung didistribusikan pada sel anak, dan dan kemudian diikuti
dengan pembelahan pada sitoplasmanya dan membrane sel.
Tahap Pembelahan Amitosis :
3.
Pembelahan
Mitosis
Pembelahan sel Secara Mitosis Prosesnya berlangsung pada sel somatic
Menghasilkan dua sel anakan yang sifatnya identik dengan sel induknya Mitosis terjadi dalam sel somatik yang
bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh
(ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari
30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang
berputar dan terus menerus.
Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan
bahan-bahan di luar inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan
menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki
sifat keturunan yang sama dengan sel induknya.
Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel
somatik, dimana terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase,
metafase, anafase, dan telophase.
4.
Tahap-Tahap
Pembelahan Mitosis
Dalam tahap kariokinesis, pembelahan mitosis hanya berlangsung dalam
satu ProMAT dan sebelumnya ada tahap
interfase. ProMAT merupakan proses pembelahan yang terdiri dari profase,
metafase, anafase, dan telofase.
A. Interfase
Pada
tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA ribosom dan merupakan
tempat sintesis protein serta materi yang berwarna gelap dikenal sebagai
kromatin atau bentuk benang- benang kromosom sehingga bentuk kromosom tidak
dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu ujung sel, terdapat 2 pasang
protein yang disebut sentrioles, tetapi pada tumbuhan, sentriosol tidak muncul.
Interfase terbagi atas tiga
fase yaitu :
a.
fase
G1 (Fase Growth 1/ Fase Pertumbuhan)
Fase G1 atau fase pertumbuhan merupakan fase
yang berlangssung selama 9 jam dan termasuk fase yang paling aktif. Pada fase
G1 ini sel mengadakan pertumbuhan dan perkembangan sehingga sel bertambah
ukurannya dan volumenya.
b. fase S (Fase Sintesis)
Fase ini berlangsung selama 10 jam dan
merupakan fase pembentukan (sintesis) DNA atau penggandaan kromosom.
c. Fase G2 (Fase Gwroth 2/ Fase Pertumbuhan
2)
Pada fase ini terjadi proses sintesis
protein, dan pada fase ini sel siap untuk melakukan pembelahan.
B. Profase
Pada tahap ini sentriosol bergerak ke ujung sel yang berlawanan dan
disebut sebagai kutub. Sentriosol mempunyai 2 sentriol dan akan dikelilingin
strands (helai) yang menyala dan disebut sebagai aster. Selain itu, Kromosom
membentuk menjadi sinlinder dan berduplikat menjadi 2 kromatid. Setiap kromatid
mengandung DNA dan protein serta melekat berpasangan pada sentromer. Pada
tumbuhan, aster tidak ada, membrane nukleus hancur, seta kromosom memendek
sehingga terlihat seperti batang.
C. Metafase
Pada fase ini, kromosom berpindah menjadi satu garis yang disebut the
equator . Selain itu, muncul benang-benang yang disebut spindel dan melekat
pada sentromer setiap kromosom. Spindel ini menghubungkan kromosom ke 2 kutub
sentrisol yang berlawanan.
D. Anafase
Kromatid pada tahap ini berpisah dan bergerak kearah kutub yang berbeda.
Penarikan terjadi karena pemendekan benang spindel. Kromatid pada fase ini
tidak disebut sebagai kromatid, tetapi kromosom tunggal.
D. Telofase
Pada tahap ini kromosom mulai mengatur membentuk nukleus yang terpisah
dan dikelilingin memberan nukleus. Cleavage Burrow pembelahan alur menyempit
dan lama kelamaan membelah sel. Berbeda dengan itu, pada tumbuhan, pembelahan
terjadi dengan cell plate daripada cleavage burrow. Pembelahan sitoplasma ini
biasa disebut sitokinesis. Setelah pembelahan, sel akan kembali ke fase
interfase dan sentriosol menjadi empat (2 di setiap sel) serta aster hilang.
Kromosom akan berubah kembali menjadi benang-benang. Beberapa jenis kromosom
yang mengalami pembelahan adalah kromosom parental dan maternal dapat dilihat
pada gambar.
5.
Pembelahan
Meiosis
Pembelahan
meiosis merupakan pembelahan yang menghasilkan gamet. Gamet ini tidak dapat
membelah lagi sampai tahap pembuahan (fertilisasi). Pembelahan ini terjadi pada
pembentukan sel kelamin (gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) pada
hewan dan tumbuhan. Tujuan pembelahan ini adalah mengurangi jumlah kromosom
yang berguna untuk menyamakan komposisi kromosom anak dan induk. Berbeda dengan
proses mitosis, pembelahan ini menghasilkan 4 sel yang tidak identik dengan
induknya (diploid menjadi haploid) akibat pengurangan.
kromosom. Inilah mengapa pembelah ini juga dikenal dengan pembelahan
reduksi. Pembelahan ini memiliki proses ProMAT I dan ProMAT II. Proses
pembelahannya kurang lebih sama kecuali pada proses Profase I. Pada tahap
profase I terdiri dari leptoten, zigoten, pakiten, diploten, diakinesis.
1.
Leptoten
Leptoten
adalah tahap dimana benang kromatin berubah menjadi kromosom. Hal ini dilakukan
dengan cara memadatkan diri.
2.
Zigoten/Zigonema
Pada
tahap ini, kromatid homolong saling berpasangan atau bersinapsis membentuk
bivalen. Sentrosom terbelah 2 menjadi sentriol dan bergerak ke kutub berlawanan
3.
Pakiten/Pakinema
Kromosom
kemudian berdupkikat menjadi 4 pada tahap ini dan disebut tetrad (kromosom
homolog yang mengganda sehingga ada 4 kromatid berpasangan). Pada tahap ini
sering terjadi rekombinasi gen melalui proses perpindahan silang.
4.
Diploten
Kromosom
homolog yang tadinya bivalen terpisah. Bila terjadi perpindahan silang, akan
terdapat kiasma sebagai tanda.
5.
Diakinesis
Pada
fase diakinesis, nukleolus (membrane inti) akan hilang dan sentriol bergerak ke
masing- masing kutub serta membentuk benang-benang spindel. Setelah ke lima
tahap ini, proses pembelahan akan berlanjut ke metafase, anafase, telofase, dan
kemudian mengulang sekali lagi tanpa melewati profase yang di atas (profase
biasa, yang terjadi di mitosis). Pembelahan Sel Gamet Pada Manusia Pembelahan
sel gamet pada manusia terdiri pada spermatogenesis (pada pria) dan oogenesis
(pada wanita). Pada proses spermatogenesis, dimulai dari spermatogonium yang
diploid bertumbuh menjadi spermatosit primer. Setelah itu, spermatosit primer
tersebut membelah secara meiosis menjadi 2 spermatosit sekunder yang haploid. 2
spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis menjadi spermatid yang
nantinya akan bertumbuh menjadi 4 buah sperma. Berbeda dengan proses ini,
oogenesis pada perempuan dimulai dengan pertumbuhan oogonium menjadi oosit
primer yang diploid. Oosit primer kemudian bermeiosis dan menghasilkan oosit
sekunder dan badan kutub pertama yang haploid. Badan kutub pertama akan
bermeiosis lagi menghasilkan 2 badan kutub dan oosit sekunder menghasilkan 1
badan kutub dan satunya lagi menjadi ovum. Pembelahan Sel Gamet Pada Tumbuhan
Pembelahan gamet pada tumbuhan terdiri dari 2, yaitu mikrosporogenesis dan
megasporogenesis.
A.
Megasporogenesis
Megasporogenesis
merupakan proses pembentukan ovum dalam ruang bakal biji. Prosesnya dimulai
dari megasporosit bermeiosis dua kali menjadi megaspore. Megaspora ini terdiri
dari IKL (inti kandung lembaga) Primer dan 3 sel kutub yang nantinya akan mati.
IKL Primer nantinya akan membelah secara mitosis 3 kali dan menghasilkan 3
antipoda, 2 IKL Sekunder, 2 sinergid, dan 1 ovum.
B.
Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis
adalah proses pembentukan serbuk sari (mikrospora) dalam kepala sari (anthera).
Proses mikrosporogenesis dimulai dengan meiosis I dan meiosis II dari
mikrosporosit (sel induk serbuk sari) menjadi 4 mikrospora yang haploid yang
disebut tetrad. Mikrospora kemudian melakukan pembelahan kariokinesis menjadi
nukleus generatif dan nukleus saluran serbuk sari (inti generative dan
vegetatif). Inti generative kemudian membelah menjadi 2 sperma. Inti vegetative
pada masa pembuahan hanya menuntun sperma ke ovum dan spermaakan membuahi ovum
menjadi zigot dan IKL Sekunder menjadi endosperma.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,Reece, dan Mitchell. 2004. Biologi
Edisi Ke-5 jilid 3. Jakarta: Erlangga
Sastrosumarjo, S. 2006. Panduan
laboratorium. Bogor: IPB Press
Suryo. 2008. Sel plant and animal I. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
Alberts,
B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K, and Watter, P. 2002, Molecular Biology of The Cell, 4rd ed.,
Garland Science, New York.
Cooper. G. M., 2000, The Cell: A Molecular Approach, 2nd ed, ASM Press, Washington D.C.
0 Response to "SIKLUS PEMBELAHAN SEL - Malek Azis"
Posting Komentar