GRANULOMA - SISTEM IMMUN
- Granuloma merupakan mekanisme pertahanan  utama dengan cara membatasi replikasi bakteri pada fokus infeksi.
 - Granuloma terutama terdiri atas makrofag dan sel-T.
 - Selama interaksi  antara anti gen spesifik dengan sel fagosit yang terinfeksi pada  berbagai organ, sel-T spesifik memproduki IFN-g dan mengaktifkan fungsi  anti mikroba makrofag.
 - Dalam granuloma terjadi enkapsulasi yang di picu  oleh fibrosis dan kalsifikasi serta terjadi nekrosis yang menurunkan  pasokan nutrien dan oksigen, sehingga terjadi kematian bakteri.
 - Akan  tetapi sering terjadi keadaan di mana basil tidak seluruhnya mati tapi  sebagian masih ada yang hidup dan tetap bertahan dalam bentuk dorman.
 -  Infeksi yang terlokalisir sering tidak menimbulkan gejala klinis dan  bisa bertahan dalam waktu yang lama
 - Pada tuberkulosis post primer,  pertahanan tubuh di dominasi oleh pembentukan elemen nekrotik yang lebih  hebat dari kasus infeksi primer.
 - Elemen-elemen nekrotik ini akan selalu  dikelurkan sehingga akhirnya akan terbentuk kavitas.
 - Limfadenitis  regional jarang terjadi, M. tuberculosis menetap dalam makrofag  dan pertumbuhannya di kontrol dalam fokus-fokus yang terbentuk.
 - Pembentukan dan kelangsungan hidup granuloma di kontrol oleh sel-T, di mana komunikasi antara sel-T dan makrofag di perantarai oleh sitokin. IL-1b, TNF-a, GM-CSF, TGF-b, IL-6, INF-g dan TNF-b merupakan sitokin yang mengontrol kelangsungan granuloma, sebaliknya IL-4, IL-5 dan IL-10 menghambat pembentukan dan perkembangan granuloma
 
0 Response to "GRANULOMA - SISTEM IMMUN"
Posting Komentar